Fakta Lain Tentang Cincin Tunangan
Selain tradisi memakai cincin di tangan kanan atau kiri, ada beberapa fakta menarik lainnya mengenai cincin satu ini yaitu:
Cincin tunangan menjadi simbol perekat atau pengikat sebelum melangkah ke jenjang yang lebih serius.
Di Indonesia, cincin dipakai kedua pengantin, baik pengantin pria maupun pengantin wanita.
Bahan cincin tunangan biasanya adalah platinum karena tidak membuat jari menjadi gatal.
Demikian penjelasan selengkapnya mengenai tradisi memakai cincin di tangan kanan atau kiri. Kalau Anda sedang mencari cincin tunangan untuk lamaran, serahkan saja ke Sol et Terre.
Kami menyedia berbagai macam cincin tunangan hingga pernikahan dengan kualitas nomor satu. Info selengkapnya bisa langsung mengecek akun Instagram kami @sol.et.terre.
HUKUM MENGENAKAN CINCIN PERAK ? APAKAH DIKENAKAN DI TANGAN KIRI ATAU TANGAN KANAN ?
Oleh Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz
Pertanyaan Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz ditanya : Kami menanyakan hukum mengenakan cincin perak. Kalau memang boleh, apakah dikenakan di tangan kanan atau tangan kiri ?
Jawaban Tidak ada salahnya mengenakan cincin perak bagi kaum lelaki ataupun wanita. Juga boleh dikenakan di tangan kanan atau tangan kiri. Namun lebih baik di tangan kanan, karena itu lebih mulia, dan karena Nabi juga mengenakan cincin di tangan kanan, dan sesekali di tangan kiri. Beliau adalah panutan sekaligus suri tauladan.
Adapun cincin emas dan jam emas, tidak boleh dikenakan oleh kaum lelaki, namun hanya khusus bagi kaum wanita saja, berdasarkan riwayat dalam hadits-hadits shahih dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menunjukkan diharamkannya emas dan sutra bagi kaum lelaki, namun tidak diharamkan bagi kaum wanita. Hanya Allah yang dapat taufiq
HUKUM MENGENAKAN JAM TANGAN
Oleh Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz
Pertanyaan Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz ditanya : Apa hukum mengenakan jam tangan, karena sebagian orang menyalahkannya dengan dalil hal itu menyerupai kaum wanita ?
Jawaban Kami menganggap tidak ada salahnya mengenakan jam tangan dan itu tidak mengandung penyerupaan dengan kaum wanita, karena jam tangan wanita bentuknya juga khusus, sementara jam tangan laki-laki juga berbeda. Kalaupun bentuknya sama, juga tidak masalah, seperti halnya cincin dari perak yang sama-sama boleh dikenakan oleh kedua jenis kelamin. Tujuan mengenakan jam tangan bukanlah sebagai perhiasan atau untuk menghias diri, namun tujuannya adalah untuk mengetahui waktu. Hanya Allah yang dapat memberikan taufiq.
[Disalin dari kitab Al-Fatawa Juz Awal, edisi Indonesia Fatawa bin Baaz I, Penulis Syaikh Abdul Aziz bin Baaz, Penerjemah Abu Umar Abdillah, Penerbit At-Tibyan Solo]
HUKUM MEMAKAI EMAS SEPUHAN
Pertanyaan. Syaikh Abdul Aziz bin Baz ditanya : Apa hukum memakai emas sepuhan?
Jawaban Dihalalkan bagi wanita untuk memakai emas baik sepuhan maupun yang tidak sepuhan, berdasarkan keumuman ayat.
أَوَمَنْ يُنَشَّأُ فِي الْحِلْيَةِ وَهُوَ فِي الْخِصَامِ غَيْرُ مُبِينٍ
“Dan apakah patut (menjadi anak Allah) orang yang dibesarkan dalam keadaan berperhiasan sedang dia tidak dapat memberi alasan yang terang dalam pertengkaran” [Az-Zukhruf /43: 18]
Disini Allah menyebutkan bahwa berhias merupakan tabiat wanita yang mencakup berhias dengan emas maupun selainnya. Juga berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Abu Daud dan An-Nasai denan sanad Jayyid, dari Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengambil sutera dan memegangnya dengan tangan kanannya, dan mengambil emas serta memegangnya dengan tangan kirinya kemudian beliau berkata.
إِنَّ هَذَيْنِ حَرَامٌ عَلَي ذُكُوْرِ أُمَّتِيْ
“Sesungguhnya kedua barang ini hukumnya haram atas para pria dari umatku”
Juga berdasarkan riwayat Ahmad, An-Nasai dan At-Tirmidzi, yang menshahihkannya, juga diriwayatkan oleh Abu Daud, Hakim dan ia menshahihkannya, diriwayatkan pula oleh Ath-Thabrani yang menshahihkannya, diriwayatkan oleh Ibnu Hazm dan Abu Musa Al-Asy’ari Radhiyallahu anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
أُحِلَّ الذَّهَبُ والْحَرِيْرُ للإِنَاثِ مِنْ أُمَّتِيْ وَ حُرِّمَ عَلَى ذُكُوْرِهَا
“Dihalalkan emas dan sutera bagi para wanita dari umatku dan diharamkan bagi para lelaki dari umatku.
[Disalin dari Kitab Al-Fatawa Al-Jami’ah Lil Mar’atil Muslimah, Edisi Indonesia Fatwa-Fatwa Tentang Wanita, Penyusun Amin bin Yahya Al-Wazan, Penerjemah Ahmad Amin Syihab Lc, Penerbit Darul Haq]
Di jari apa sebaiknya mengenakan cincin kawin dan cincin tunangan? Tidak ada aturan yang baku dan pasti, namun beberapa hal di bawah ini dapat dijadikan pertimbangan.
Konon katanya, di jari manis sebelah kiri ada pembuluh darah yang mengalir langsung menuju jantung. Simbolisme inilah yang membuat pengantin di negara barat biasanya menggunakan cincin pernikahan di jari manis sebelah kiri, agar yang terkasih selalu dekat di hati. Orang Romawi kuno menyebutnya, vena amoris, atau vein of love. Namun rupanya, ilmu anatomi manusia membuktikan bahwa tiap jari sebenarnya memiliki nadi yang mengarah ke jantung. Uniknya, walaupun simbolisme tersebut terbukti tidak ilmiah, mengenakan cincin di jari manis rupanya tetap diadopsi oleh penduduk dunia secara global.
Pilihan ini dapat berbeda untuk setiap negara dan budaya. Di negara barat, biasanya digunakan di jari manis sebelah kiri. Di Indonesia, kebanyakan cincin kawin dikenakan di tangan kanan, karena dianggap lebih sopan. Namun kini, banyak pengantin Indonesia yang sudah mengikuti budaya barat dan menggunakan cincin mereka di jari manis sebelah kiri. Menurut Bridestory, sebenarnya tidak ada aturan salah atau benar dalam hal ini. Anda tentu dapat memutuskan apa yang dirasa paling nyaman dan baik.
Terkadang ada beberapa pengantin yang memilih jari tertentu untuk alasan kepraktisan. Misalnya, seorang wanita yang merupakan pembuat kue dan sering bekerja dengan tangan kanan, sehingga mengenakan cincin di jari tersebut seringnya mengganggu. Jadi ia mengenakan cincin tersebut di sebelah kiri. Atau misalkan, ada wanita lain yang setelah memiliki anak tidak muat lagi mengenakan cincin kawinnya di jari manis kanan, namun di tangan kiri muat, jadi ia mengenakannya di jari tersebut.
Namun yang bisa dipastikan, mengenakan cincin di jari manis entah kanan atau kiri biasanya merupakan sebuah pertanda bahwa orang tersebut sudah berada dalam hubungan yang berkomitmen.
Apabila Anda dan pasangan memiliki cincin tunangan bersama, banyak yang memutuskan untuk mengenakan cincin tersebut bersama-sama di jari manis sebelah kiri dan kemudian mengenakan cincin pernikahan di jari manis kanan. Jika sang mempelai wanita dipinang menggunakan cincin berlian, biasanya cincin tersebut didaratkan di jari manis kiri. Banyak pula pengantin yang menumpuk cincin pernikahan dan cincin tunangan mereka di salah satu jari, mengikuti budaya barat. Sekali lagi, pilihan ini tidak bersifat baku, jadi tentu Anda dapat memilih apa yang dirasa paling nyaman!
Konon katanya, menggunakan cincin tanpa komitmen di jari manis adalah kurang pantas atau pamali karena dapat membawa sial bagi sang pengguna cincin. Namun di luar mitos atau takhayul apapun, mengenakan cincin apapun di jari manis biasanya berarti sang pemakai cincin sudah dalam hubungan berkomitmen, yang dapat menjadi bumerang jika Anda justru sedang berusaha untuk mencari pasangan.
Karena praktis dan nyaman, banyak pasangan jarang sekali melepas cincin dan justru mengenakannya sepanjang waktu. Namun mengenakan cincin setiap saat dapat berisiko merusak cincin tersebut apalagi jika kegiatan sehari-hari Anda tergolong aktif. Entah logam tergores, permata tergores atau dudukan batu menjadi longgar, kerusakan ini dapat terjadi jika mengenakan cincin setiap saat. Lepaskan cincin ketika hendak membersihkan rumah, mandi, atau melakukan kegiatan aktif lainnya. Jangan lupa pula untuk membersihkannya secara berkala!
Hanya orangTanpa orang
PotretSeluruh tubuhProfilPotret lebih lebar
Cincin telah lama menjadi simbol janji suci pernikahan. Prosesi tukar cincin saat pernikahan jadi momen romantis yang ditunggu banyak pasangan.
Cincin seolah menjadi simbol bersatunya dua insan manusia atas nama cinta. Namun, hingga saat ini tampaknya masih banyak orang yang bingung cincin pernikahan harus dipakai di jari mana.
Sejarah cincin kawin sendiri bisa ditelusuri dari zaman Mesir Kuno. Mengutip Reader's Digest, para arkeolog menemukan bukti dalam hieroglif yang memperlihatkan bahwa pengantin wanita di masa itu akan memakai cincin kawin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara historis, berbagai dokumentasi memperlihatkan cincin kawin dikenal di setiap jari, bahkan ibu jari sekali pun.
"Cincin kawin telah didokumentasikan dikenakan di setiap jari, bahkan ibu jari," ujar ahli perhiasan Stephanie Selle, mengutip Brides.
Namun memang, pada saat ini kebanyakan orang mengenakannya di jari manis. Sementara lokasinya berbeda-beda, baik di tangan kanan ataupun kiri.
Pada dasarnya, pilihan untuk menempatkan cincin kawin di tangan kiri atau kanan tergantung pada budaya masing-masing daerah.
Pada sebagian besar budaya Barat, cincin pernikahan umumnya digunakan di jari manis tangan kiri. Mengutip Brightside, tradisi ini terbilang baru karena baru muncul pada awal abad ke-18. Sebelumnya, cincin kawin biasa dipakai di tangan kanan.
Tangan kanan dianggap sebagai tangan dominan, sedangkan tangan kiri sebagai non-dominan. Penempatan cincin di tangan kiri menjadi tanda rasa hormat istri pada suami, yang kala itu tak mengenakan cincin kawin.
Sementara di Indonesia dan beberapa negara lain seperti India, Jerman, Spanyol, dan Rusia, cincin kawin justru digunakan di tangan kanan.
Orang Romawi Kuno percaya bahwa tangan kiri tak dapat diandalkan dan tak mendatangkan kebahagiaan.
2. Cincin di tangan kiri
Mengenakan cincin kawin di tangan kiri merupakan tradisi yang relatif baru lahir tepatnya pada awal abad ke-18. Sebelum itu, cincin dipakai di sebelah kanan.
Artikel tahun 1869 menunjukkan bahwa di beberapa negara terjadi perubahan tangan di mana cincin yang dikenakan di kanan (tangan dominan) ke kiri (nondominan). Hal ini sebagai tanda rasa hormat seorang perempuan pada suaminya di mana pada saat itu pria tidak mengenakan cincin kawin.
Di Lebanon, Turki, Suriah, dan Brasil, cincin dikenakan di sebelah kanan sebelum pernikahan dan di sebelah kiri sebelah itu.
Beberapa negara yang memiliki tradisi mengenakan cincin kawin di tangan kiri yaitu: Australia, Kanada, Botswana, Mesir, Irlandia, Selandia Baru, Afrika Selatan, Inggris, Amerika Serikat, Prancis, Italia, Swedia, Finlandia, Republik Cheska, Swiss, Rumania, Slovenia, Kroasia, dan sebagian besar negara Asia.
Jadi, cincin kawin sebaiknya dipakai di tangan kanan atau kiri? Jika Anda tidak berusaha mengikuti tradisi, pilihan tangan untuk cincin kawin adalah masalah kenyamanan dan pilihan pribadi.
Misalnya, orang kidal memilih tangan kanan untuk memakai cincin karena mereka tidak menginginkannya memudar atau tergores. Cincin pernikahan merupakan simbol cinta dan tak ada hukum yang mengharuskan mengenakannya di salah satu tangan.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6
Ada Beberapa Negara yang Masyarakatnya Memakai Cincin di Tangan Kanan
Perlu Anda ketahui, tidak semua negara masyarakatnya memakai cincin tunangan di jari kiri, ada juga yang memakai cincin tunangan di jari kanan. Beberapa negara tersebut yaitu Rusia, Jerman, Norwegia, dan India.
Negara-negara tersebut percaya bahwa sisi kiri identik dengan sesuatu yang buruk. Selain itu, mereka menganggap cincin tunangan di sebelah kiri akan memberikan kesialan bagi pasangan, bisa membuat rumah tangga menjadi hancur.
Jadi, mereka tidak ingin mendapatkan kesialan. Maka dari itu, keempat negara itu lebih memilih meminta masyarakatnya memakai cincin di tangan kanan.
Memakai Cincin Tunangan di Tangan Kanan atau Kiri?
Secara hukum negara, memang negara tidak mengatur secara khusus mengenai pemasangan cincin tunangan. Artinya, boleh dipasang di jari kanan ataupun jari kiri.
Akan tetapi, alangkah lebih baik jika Anda mengikuti tradisi saja. Pemasangan cincin tunangan di jari sebelah kiri juga ada sejarahnya.
Tradisi ini berasal dari masyarakat Romawi, Mesir, dan Yunani Kuno. Masyarakat di wilayah tersebut percaya bahwa jari manis memiliki pembuluh darah yang terhubung dari jari manis kiri ke jantung, yaitu vena amoris.
Vena amoris sendiri juga disebut Vein of love atau pembuluh darah cinta. Jadi, pemakaian cincin tunangan di tangan kiri melambangkan sesuatu yang terhubung ke jantung sebagai tempat perasaan cinta tumbuh dan berkembang.
Sebenarnya tradisi pemakaian cincin di tangan kiri ini baru ada sejak awal abad ke 18. Jauh sebelum itu, ternyata cincin tunangan maupun cincin pernikahan dipakai di tangan sebelah kanan.
Makna cincin kawin di jari manis
Ilustrasi. Pemasangan cincin kawin di jari manis kini telah menjadi standar. (iStock/saiva)
Di mana pun lokasinya, namun pemasangan cincin kawin di jari manis tampaknya kini telah menjadi standar. "Jari manis adalah salah satu yang dipertahankan oleh kebanyakan orang," ujar Selle.
Penempatan cincin kawin di jari manis tentu tak sembarangan. Hal ini bisa ditelusuri ke masa lampau.
Menurut kepercayaan orang Romawi Kuno, jari manis diyakini memiliki pembuluh darah yang terhubung langsung ke jantung. Jantung sendiri kerap diidentikkan dengan pusat emosi, termasuk salah satunya cinta.
"Jadi, jantung [sebagai pusat emosi] kekasih akan terhubung lewat cincin yang melingkar di jari manis," ujar Selle.
Kondisi ini membuat orang Romawi Kuno menyebut jari manis sebagai 'vena amoris' atau 'vena cinta'.
Penempatan cincin di jari manis dilakukan demi memperkuat cinta antara kedua orang dalam pernikahan.
Cincin di jari manis juga menandakan romansa yang dibagikan oleh pasangan yang baru menikah.
Seiring berjalannya waktu, pengetahuan berkembang pesat. Faktanya, tak ada pembuluh darah sebagaimana yang dimaksudkan oleh orang-orang Romawi Kuno.
Namun demikian, tradisi mengenakan cincin pernikahan di jari manis tetap berlangsung hingga saat ini.
Secara tradisi, cincin pertunangan dipakai di jari manis tangan kiri.
Namun ternyata tradisi ini bukan tanpa sebab, lho!
Tradisi ini berawal dari kebiasaan masyarakat Romawi, Mesi, dan Yunani Kuno.
Dahulu kala, masyarakat yang berada di negara tersebut percaya kalau jari manis memiliki pembuluh darah yang terhubung dari jari manis kiri ke jantung, yakni vena amoris.
Vena amoris tersebut disebut juga Vein of love atau pembuluh darah cinta.
Itulah mengapa pasangan mengenakan cincin tunangan di jari manis kiri karena dianggap terhubung ke jantung, tempat semua perasaan cinta berkembang.
Akan tetapi, tidak semua pasangan menggunakan cincin tunangan di kiri.
Ada beberapa negara di Eropa Timur dan Utara memakai cincin tunangan di jari manis tangan kanan.
Sebagian pasangan di kebudayaan lain menggunakan cincin yang sama untuk bertunangan dan menikah.
Jadi cincin tunangan tersebut akan berpindah jari saat sudah menikah.
Namun, ada pula calon pengantin wanita yang penggunaan cincin tunangan dan cincin kawin berbeda.
Bahkan beberapa tradisi juga memperbolehkan wanita menumpuk cincin pernikahan di atas cincin tunangan.
Misalnya, mengenakan cincin kawin dan cincin tunangan di jari manis sebelah kiri.
Memakai Cincin Tunangan di Tangan Kanan atau Kiri? Ini Penjelasannya
Written by Sol et Terre .
Written by Sol et Terre .
Banyak orang bertanya, memakai cincin di tangan kanan atau kiri? Atau justru sama saja? Pada kesempatan ini, kami akan menjelaskannya.
Jika melihat tradisi di Indonesia, mayoritas orang Indonesia menggunakan cincin di jari manis kiri saat lamaran. Sementara itu, pada saat pernikahan, cincin tersebut ada di jari manis sebelah kanan.
Bagaimana secara aturan? Apakah ada ketentuan khusus mengenai pemasangan cincin tunangan pada jari seorang wanita.